Jumat, 23 Juni 2023

Direktorat PAI Dorong Penguatan Nilai Moderasi Beragama pada GPAI SMA/SMK


Cirebon (Direktorat PAI)
– Direktorat Pendidikan Agama Islam, melalui Subdit PAI pada SMA/SMK, menyelenggarakan kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru Pendidikan Agama Islam jenjang SMA/SMK Tahun 2023.

Kegiatan yang diikuti oleh 5 orang Guru Pelatih Nasional dan 69 orang Guru Pelatih Propinsi ini dilaksanakan di Cirebon pada tanggal 21 hingga 23 Juni 2023.

Dalam kegiatan ini, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aan Jaelani, menyampaikan pandangannya mengenai perlunya internalisasi nilai-nilai moderasi beragama kepada guru-guru pendidikan agama Islam.

"Insersi moderasi beragama pada GPAI mampu menjadi bagian dari upaya membangun umat Islam menuju umat terbaik, adil, dan umat seimbang kehidupannya," tuturnya dalam materi yang bertema "Stratifikasi Sosial, Merawat Perbedaan dan Keragaman Umat dalam Perspektif Al-Qur'an: Strategi Penguatan Nilai-nilai Moderasi Beragama bagi Guru PAI SMA/SMK" (21/6).

"Moderat adalah bagian penting dari akhlakul karimah. Kita ada karena orang lain, tidak mungkin kita muncul seorang diri. Manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain," jelasnya.Sementara itu, Kasubdit PAI pada SMA/SMK Adib Abdushomad, dalam sambutan mewakili Direktur Pendidikan Agama Islam, menyampaikan harapan agar GPAI jenjang SMA dan SMK mampu menyerap nilai-nilai moderasi beragama dan menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar.

"Kita hidup di masyarakat melalui sebuah proses sosial, pengakuan diri sebagai simbol prestise, keragaman dan perbedaan yang kemudian muncul. Pada akhirnya, timbullah perbedaan etnis, bahasa, budaya, dan agama," imbuhnya.

"Dalam kondisi masyarakat yang berbeda, moderat yang bermakna berada di antara dua ujung, yakni berada di tengah-tengah merupakan jawaban atas kondisi sosial yang berlangsung," tegas pria yang akrab dipanggil Gus Adib ini.

Lebih jauh, alumni Pascasarjana Flinders University ini menambahkan, berbagai ayat Al-Qur'an menguatkan tentang pentingnya perspektif yang senapas dengan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari.

"Banyak sekali ayat Al-Qur'an yang selaras dengan nilai moderasi beragama, di antaranya Qur'an Surat Hud ayat 8, 48, 118 dan 119; Qur'an Surat Nuh ayat 14; dan banyak ayat lainnya," pungkasnya. [SYAM]

Sumber:

http://pendis.kemenag.go.id/pai/berita-927-direktorat-pai-dorong-penguatan-nilai-moderasi-beragama-pada-gpai-sma-smk.html#informasi_judul


Kamis, 08 Juni 2023

KUA Buahdua Turut Sosialisasikan Kampung Moderasi Beragama

Buahdua (8/6/2023) -- Program Kampung Moderasi Beragama disosialisasikan KUA  Buahdua. Dan dalam hal ini dilakukan mencoba menyatukan berbagai perbedaan terutama dalam hal agama atau kepercayaan, untuk saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi.

Dikatakan Kepala KUA Buahdua Engkos Kosam Hernawan,S.Ag., yang nantinya Kampung Moderasi Beragama atau KMB itu bisa dijadikan sebagai role model bagi wilayah di Indonesia, termasuk di daerah Sumedang khususnya di Desa Buahdua  Kecamatan Buahdua, yaitu mengenai indahnya rasa persatuan dalam berbagai perbedaan.

Lanjut Engkos, moderasi beragama adalah cara pandang dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem. Moderasi beragama diharapkan dapat diimplementasikan oleh seluruh umat beragama di Indonesia untuk menciptakan kerukunan. Untuk itu, maka dari KUA Buahdua menyosialisasikan Kampung Moderasi Beragama.

Sebagaimana diketahui bahwa Kecamatan Buahdua secara geografis berada di  wilayah Utara Kabupaten Sumedang yang berbatasan dengan Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu. Tentu tidak sedikit pengaruh yang didapat bagi warga Buhdua baik secara sosial maupun kultur budaya. Adanya perbedaan itu perlu ditolerir.

Dengan itu maka KUA Buahdua melakukan sosialisasi Kampung Moderasi Beragama di Masjid At-Taqwa Desa Sekarwangi pada Kamis (8/6/2023). Acara berlangsung dengan penuh keakraban dihadiri dari berbagai unsur pemerintah maupun tokoh masyarakat, seperti DKM At-Taqwa dan jama'ah, unsur Pesantren, juga dari ormas.

Selain Kepala KUA Buahdua Engkos Kosam Hernawan , S.Ag, sosialisasi KMB itu dilakukan bersama para Penyuluh Agama Islam baik PAIF maupun PAI Non PNS. Diterangkan Engkos untuk yang ikut kegiatan sosialisasi KMB itu dari PAIF Ustad Otong Ahmad Sahidin, sedangkan dari PAI Non PNS 1. Aceng Rukmana, S.Pd.I. 2. Hapadoh, 3. Ajang Dodi, S.Pd.I, 4. Dadang Suwardi, S.H.I., 5. Soleh Abdul Ghoni , S.Pd.I., 6. M. Nurul Anwar, S.Pd.I., dan 7. Ence Suherman, S.Pd.

Dari hasil musyawarah pertama dikatakan Engkos Kosam, kepengurusan tidak melibatkan unsur pemerintah secara langsung, terkecuali kepada para individu dan tidak atas nama pejabatnya. Karena hal itu sesuai dengan aturan dalam kepengurusan KMB.

Juga dituturkannya, Tim Pokja KMB Kec. Buahdua melakukan Sosialisasi KMB bertujuan untuk memberikan pengenalan dan pemahaman perihal moderasi beragama kepada masyarakat khususnya di Wilayah Kec. Buahdua.  KMB perlu diwujudkan mengingat bahwa masyarakat di wilayah Kecamatan Buahdua memiliki karakteristik yang yang heterogen dari segi pemahaman dan pengamalan keberagamaan, termasuk memiliki adat kebiasaan yang berbeda pula. Sehingga sangat penting penanaman pemahaman serta sikap yang bijak serta moderat di kalangan masyarakat kita, agar ukhuwah senantiasa tetap terjalin.

Sedangkan imbuhnya, satu hal yang diharapkan dari kegiatan ini, masyarakat semakin bisa menerima perbedaan, bertoleransi, senantiasa menjalin ukhuwah, sehingga keamanan dan persatuan tetap terjalin di masyarakat. Empat Pilar Moderasi bisa terwujudkan, yaitu : Memiliki komitmen kebangsaan yang kuat, Anti terhadap segala bentuk kekerasan (radikalisme), Bersikap toleran terhadap perbedaan, Menerima terhadap kebiasaan dan adat yang berbeda di masyarakat.

“Tentunya dengan kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan yang sangat baik dari Pemerintah dan masyarakat, karena kerukunan dan keamanan di masyarakat salah satu  syarat kemajuan pembangunan.”pungkasnys

 

Penulis: Mahdi