KH Abdul Chalim Leuwimunding, menurut penuturan putranya, KH Asep Saefudin Chalim, lahir pada 2 Juni tahun 1898 M di Leuwimunding, Majalengka yang dulu masuk Karesidenan Cirebon. Cerita-cerita beliau selama ini dan ditulis berbagai media daring, berasal dari Cebolerang ataupun Jatiwangi, dan anak penghulu Jatiwangi Muhammad Iskandar adalah tidak tepat. Beliau berasal dari Leuwimunding, anak seorang Kuwu dan bangsawan di Kawedanan Leuwimunding, Majalengka. Sebab, ada orang lain yang memiliki nama yang sama dengan penulisan yang sedikit berbeda, yaitu KH Abdul Halim Jatiwangi, pendiri Persatuan Umat Islam (PUI).
Jumat, 10 November 2023
KH Abdul Chalim Leuwimunding: Pendidikan dan Kiprahnya di NU dan Masyarakat
KH Abdul Chalim Leuwimunding, menurut penuturan putranya, KH Asep Saefudin Chalim, lahir pada 2 Juni tahun 1898 M di Leuwimunding, Majalengka yang dulu masuk Karesidenan Cirebon. Cerita-cerita beliau selama ini dan ditulis berbagai media daring, berasal dari Cebolerang ataupun Jatiwangi, dan anak penghulu Jatiwangi Muhammad Iskandar adalah tidak tepat. Beliau berasal dari Leuwimunding, anak seorang Kuwu dan bangsawan di Kawedanan Leuwimunding, Majalengka. Sebab, ada orang lain yang memiliki nama yang sama dengan penulisan yang sedikit berbeda, yaitu KH Abdul Halim Jatiwangi, pendiri Persatuan Umat Islam (PUI).
Jumat, 23 Juni 2023
Direktorat PAI Dorong Penguatan Nilai Moderasi Beragama pada GPAI SMA/SMK
Cirebon (Direktorat PAI) – Direktorat Pendidikan Agama Islam, melalui Subdit PAI pada SMA/SMK, menyelenggarakan kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru Pendidikan Agama Islam jenjang SMA/SMK Tahun 2023.
Kegiatan yang diikuti oleh 5 orang Guru Pelatih Nasional dan 69 orang Guru Pelatih Propinsi ini dilaksanakan di Cirebon pada tanggal 21 hingga 23 Juni 2023.
Dalam kegiatan ini, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aan Jaelani, menyampaikan pandangannya mengenai perlunya internalisasi nilai-nilai moderasi beragama kepada guru-guru pendidikan agama Islam.
"Insersi moderasi beragama pada GPAI mampu menjadi bagian dari upaya membangun umat Islam menuju umat terbaik, adil, dan umat seimbang kehidupannya," tuturnya dalam materi yang bertema "Stratifikasi Sosial, Merawat Perbedaan dan Keragaman Umat dalam Perspektif Al-Qur'an: Strategi Penguatan Nilai-nilai Moderasi Beragama bagi Guru PAI SMA/SMK" (21/6).
"Moderat adalah bagian penting dari akhlakul karimah. Kita ada karena orang lain, tidak mungkin kita muncul seorang diri. Manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain," jelasnya.Sementara itu, Kasubdit PAI pada SMA/SMK Adib Abdushomad, dalam sambutan mewakili Direktur Pendidikan Agama Islam, menyampaikan harapan agar GPAI jenjang SMA dan SMK mampu menyerap nilai-nilai moderasi beragama dan menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar.
"Kita hidup di masyarakat melalui sebuah proses sosial, pengakuan diri sebagai simbol prestise, keragaman dan perbedaan yang kemudian muncul. Pada akhirnya, timbullah perbedaan etnis, bahasa, budaya, dan agama," imbuhnya.
"Dalam kondisi masyarakat yang berbeda, moderat yang bermakna berada di antara dua ujung, yakni berada di tengah-tengah merupakan jawaban atas kondisi sosial yang berlangsung," tegas pria yang akrab dipanggil Gus Adib ini.
Lebih jauh, alumni Pascasarjana Flinders University ini menambahkan, berbagai ayat Al-Qur'an menguatkan tentang pentingnya perspektif yang senapas dengan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari.
"Banyak sekali ayat Al-Qur'an yang selaras dengan nilai moderasi beragama, di antaranya Qur'an Surat Hud ayat 8, 48, 118 dan 119; Qur'an Surat Nuh ayat 14; dan banyak ayat lainnya," pungkasnya. [SYAM]
Sumber:
http://pendis.kemenag.go.id/pai/berita-927-direktorat-pai-dorong-penguatan-nilai-moderasi-beragama-pada-gpai-sma-smk.html#informasi_judul
Kamis, 08 Juni 2023
KUA Buahdua Turut Sosialisasikan Kampung Moderasi Beragama
![]() |
Dikatakan Kepala KUA Buahdua Engkos Kosam
Hernawan,S.Ag., yang nantinya Kampung Moderasi Beragama atau KMB itu bisa
dijadikan sebagai role model bagi wilayah di Indonesia, termasuk di daerah Sumedang
khususnya di Desa Buahdua Kecamatan
Buahdua, yaitu mengenai indahnya rasa persatuan dalam berbagai perbedaan.
Lanjut Engkos, moderasi beragama adalah cara
pandang dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran
agama dengan tidak ekstrem. Moderasi beragama diharapkan dapat diimplementasikan
oleh seluruh umat beragama di Indonesia untuk menciptakan kerukunan. Untuk itu,
maka dari KUA Buahdua menyosialisasikan Kampung Moderasi Beragama.
Sebagaimana diketahui bahwa Kecamatan Buahdua
secara geografis berada di wilayah Utara
Kabupaten Sumedang yang berbatasan dengan Kecamatan Haurgeulis Kabupaten
Indramayu. Tentu tidak sedikit pengaruh yang didapat bagi warga Buhdua baik secara
sosial maupun kultur budaya. Adanya perbedaan itu perlu ditolerir.
Dengan itu maka KUA Buahdua melakukan sosialisasi
Kampung Moderasi Beragama di Masjid At-Taqwa Desa Sekarwangi pada Kamis (8/6/2023).
Acara berlangsung dengan penuh keakraban dihadiri dari berbagai unsur pemerintah
maupun tokoh masyarakat, seperti DKM At-Taqwa dan jama'ah, unsur Pesantren, juga
dari ormas.
Selain Kepala KUA Buahdua Engkos Kosam
Hernawan , S.Ag, sosialisasi KMB itu dilakukan bersama para Penyuluh Agama
Islam baik PAIF maupun PAI Non PNS. Diterangkan Engkos untuk yang ikut kegiatan
sosialisasi KMB itu dari PAIF Ustad Otong Ahmad Sahidin, sedangkan dari PAI Non
PNS 1. Aceng Rukmana, S.Pd.I. 2. Hapadoh, 3. Ajang Dodi, S.Pd.I, 4. Dadang
Suwardi, S.H.I., 5. Soleh Abdul Ghoni , S.Pd.I., 6. M. Nurul Anwar, S.Pd.I.,
dan 7. Ence Suherman, S.Pd.
Dari hasil musyawarah pertama dikatakan Engkos
Kosam, kepengurusan tidak melibatkan unsur pemerintah secara langsung, terkecuali
kepada para individu dan tidak atas nama pejabatnya. Karena hal itu sesuai dengan
aturan dalam kepengurusan KMB.
Juga dituturkannya, Tim Pokja KMB Kec. Buahdua
melakukan Sosialisasi KMB bertujuan untuk memberikan pengenalan dan pemahaman
perihal moderasi beragama kepada masyarakat khususnya di Wilayah Kec. Buahdua. KMB perlu diwujudkan mengingat bahwa
masyarakat di wilayah Kecamatan Buahdua memiliki karakteristik yang yang
heterogen dari segi pemahaman dan pengamalan keberagamaan, termasuk memiliki
adat kebiasaan yang berbeda pula. Sehingga sangat penting penanaman pemahaman
serta sikap yang bijak serta moderat di kalangan masyarakat kita, agar ukhuwah
senantiasa tetap terjalin.
Sedangkan imbuhnya, satu hal yang diharapkan
dari kegiatan ini, masyarakat semakin bisa menerima perbedaan, bertoleransi,
senantiasa menjalin ukhuwah, sehingga keamanan dan persatuan tetap terjalin di
masyarakat. Empat Pilar Moderasi bisa terwujudkan, yaitu : Memiliki komitmen
kebangsaan yang kuat, Anti terhadap segala bentuk kekerasan (radikalisme),
Bersikap toleran terhadap perbedaan, Menerima terhadap kebiasaan dan adat yang
berbeda di masyarakat.
“Tentunya dengan kegiatan sosialisasi ini
mendapat sambutan yang sangat baik dari Pemerintah dan masyarakat, karena
kerukunan dan keamanan di masyarakat salah satu
syarat kemajuan pembangunan.”pungkasnys
Penulis: Mahdi
Minggu, 09 April 2023
Tebar Kedamaian Lewat Santunan Al-Qur’an di MDTA Nurul Iman
![]() |
Cimalaka (9/04/2023)--Dalam suasana hari Ahad siang yang cerah anak-anak santri MDTA Nurul iman sudah cukup lama menanti kedatangan Ibu Yeni Mulyani, Perwakilan Yayasan Takrimul Qur’an yang mana ia relawan tebar Al-Qur’an dari Komunitas Pecinta Sedekah (KPS), yang beralamat di Desa Sadamantra Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan.
Yayasan Takrimul
Qur’an merupakan sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang penghimpunan
dan pendayagunaan dana infak dan sedekah serta dana lainnya yang halal dan
legal baik dari perorangan, kelompok perusahaan atau lembaga.
Menurutnya dalam
rangka optimaslisasi program dan turut serta berkontribusi untuk peningkatan
mutu SDM dengan pesantren dan masjid yang telah berkomitmen dalam bekerjasama
dengan kami, maka berencana mendirikan
Pesantren Tahfidzul Qur’an dan Bahasa Arab yang akan diperuntukan bagi para
santri utusan ponpes dan masjid yang telah menjadi mitra.
Dari semua
upaya yang dilakukan, harapannya akan muncul Da’i-da’i yang siap untuk
membimbing dan membina masyarakat tentang keislaman serta mampu membaca,
memahami dan mengamalkan Al-Qur’an di masa yang akan datang.
“Berharap
akan muncul Da’i-da’i yang siap untuk membimbing dan membina masyarakat tentang
keislaman serta mampu membaca, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an di masa yang
akan datang,”tukasnya
Kemudian lanjutnya,
semoga sedikit upaya dari apa yang kami lakukan dengan tetap berusaha
memberikan yang terbaik disamping keterbatasan yang kami miliki dengan memohon
pertolongan kepada Alloh Subhanahuwata’ala agar tetap istiqomah dijalan
kebaikan, dapat memberikan manfaat bagi kaum Muslimin terutama yang membutuhkan
Mushaf Al-Qur’an.”
Pada
kesempatan itu Ahad (9/4/2023) diserahkan sejumlah Al-Qur’an melalui Yeni Mulyani
selaku relawan tebar Al-Qur’an untuk para santri MDTA Nurul Iman yang beralamat
di Dusun Batu Karut RT 03 RW 05 Desa Cibeureum Wetan Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.
“Abdi relawan
tebar Al-Qur’an,”tuturnya
Dua hari
sebelumnya pun telah dilakukan penyerahan yang sama Tebar Al-Qur’an sebanyak 25
Al-Qur’an kepada para ibu jama’ah Majelis Taklim Al-Ikhlas Dusun Pasir RT 03 RW
06 Desa Cibeureum Wetan, pada Jum’at (7/4/2023) di mesjid Al-Ikhlas.
Tugas yang
dilakukan Yeni sebagai relawan Tebar Waqaf
Al-Qur’an dan Iqro juga sedekah pekanan
buka puasa sunah tiap Kamis . Dikatakan, “Insha Allah sudah hampir satu tahun
semenjak dibuat Komunitas Pecinta Sedekah.”
Harapan Yeni
pun khususnya di kegiatan MDTA Nurul Iman Batu Karut ingin menebar cahaya Al-Qur’an
agar senantiasa anak-anak menjadi pribadi yang Islami dan rajin mentadaburi Al-Qur’an.
Selain itu berbagi
manfaat dan keberkahan.
Berharap
ridho Allah, “Saya selalu istiqomah dalam kebaikan sampai husnul khotimah.”
Sebagai rasa
terima kasih atas bonus di hari diturunkannya Al-Qur’an dalam peristiwa Nuzulul
Qur’an 17 Ramadhan 1444H atau 8 April 2023 pada Sabtu kemarin, salah seorang perwakilan
guru, Bapak Mahdi merasa bersyukur dengan adanya kegiatan yang dilakukan dari
pihak Yayasan Takrimul Qur’an di mana usaha-usaha yang dilakukan nya untuk
memuliakan Al-Quran sebagaimana arti dari Takrimul Qur’an branded dari nama
yayasan tersebut .
Dikatakan Mahdi,
semoga nilai-nilai Moderasi dalam menjalin hubungan silaturahmi baik sesama
muslim “Ukhuwah Islamiyah” dan hubungan sesama manusia “Ukhuwah Insaniyah”
tetap terpelihara, sehingga akan terciptanya perdamaian abadi sesuai dengan
cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Semoga
nilai-nilai Moderasi dalam menjalin hubungan silaturahmi baik sesama muslim
“Ukhuwah Islamiyah” dan hubungan sesama manusia “Ukhuwah Insaniyah” tetap
terpelihara sehingga akan terciptanya perdamaian abadi sesuai dengan cita-cita kemerdekaan
bangsa Indonesia.” tuturnya
Di
kesempatan yang mulia bulan Ramadhan yang penuh dengan nilai-nilai persatuan
dan persahabatan dalam kebersamaan, salah satu santri MDTA Nurul Iman dari
kelas 5, Deqiya mengucapkan terima kasih kepada Takrimul Qur’an yang telah
memberikan sebanyak 30 Al-Qur’an.
Dikatakannya, semoga bermanfaat bagi kami dan
menjadi amal jariyah bagi yang mewakafkan.
“Kami Santri-santri
MDTA Nurul Iman Batu Karut Desa Cibeureum Wetan Kecamatan Cimalaka Kabupaten
Sumedang, mengucapkan Jazakumullah khoeron katsiron kepada Takrimul Qur’an.
Semoga bermanfaat bagi kami dan menjadi amal jariyah bagi yang mewakafkan,”ucapnya
Di akhir pertemuan
Yeni berharap, “Semoga, khususnya komunitas kami bisa berkembang dan
menggerakan para Aghnia untuk bergabung bersama kami dalam berkah berbagi,”tutupnya
Cibeureum
Wetan,9 April 2023
Penulis :
Mahdi