Membangun manusia Indonesia adalah tugas bersama antara warga Negara dan Negara itu sendiri. Negara dalam hal ini pemangku kekuasaan memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk mengerahkan semua sumber daya untuk percepatan pembangunan manusia Indonesia. Melalui usaha itu, pembangunan manusia Indonesia bisa direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi dalam jangka waktu yang panjang atau bersifat berkesinambungan.
Membangun
manusia Indonesia bukanlah perkara mudah namun hal itu telah dilakukan dengan
baik oleh Kiai Asep Saifuddin Chalim. Beliau adalah sosok kiai yang memiliki
kepedulian terhadap dunia pendidikan, pengentasan kemiskinan, kemanusiaan, dan pelopor
kemandirian. Nama dan gelar akademiknya adalah Prof. Dr. KH Asep Saifuddin
Chalim, MA. Beliau adalah salah satu sosok Kiai Nahdlatu Ulama yang berwibawa
dan kharismatik. Beliau adalah pendiri sekaligus pengasuh pondok
pesantren Amanatul Ummah, baik di Surabaya maupun Pacet yang fenomenal keberadaanya.
Kiai
Asep membangun pondok yang begitu megah, sekolah unggulan, dan institut kenamaan
dalam waktu beberapa tahun saja. Beliau juga perintis sekolah gratis
Hikmatul Amanah di Desa Bendungan Jati bagi 1.000 peserta didik yang berasal
dari anak warga sekitar pesantren. Kemudian ratusan beasiswa juga
diberikan setiap tahunnya kepada kader-kader NU dari seluruh pelosok Indonesia
via Pergunu wilayahnya masing-masing. Selain itu beasiswa juga diberikan kepada
mahasiswa luar negeri. Sampai saat ini setidaknya terdapat mahasiswa luar
negeri dari 13 negara berbeda.
Untuk
menciptakan manusia Indonesia yang unggul dibutuhkan pendidikan yang unggul
pula. Kiai Asep mencintai pendidikan dan pendidik itu sendiri. Sebagai buktinya
beliau juga berusaha menghidupkan kembali Persatuan Guru Nahdladul Ulama
(Pergunu) sebagai Badan Otonom Nahdlatul
Ulama yang puluhan tahun mengalami mati suri. Selain itu beliau juga memberikan
beasiswa kepada para guru anggotanya untuk melanjutkan program magister dan doktoral.
Sebagai
penerus KH. Abdul Chalim, Kiai Asep Saifuddin Chalim memiliki nasab militansi
yang luar biasa dalam menghadapi hidup dan kehidupan. Semasa mudanya beliau
pernah mengalami kekurangan makanan sehingga pernah makan “intip” atau sisa
makanan para santri. Selain itu saat mengenyam pendidikan tinggi di Surabaya, bahkan
beliau sempat menjadi kuli bangunan hanya sekedar untuk menyambung hidup.
Perihal kemandirian ekonomi, tidak disanksikan lagi. Beliau tidak hanya memberikan teori tapi yang lebih utama adalah praktik tindakan. Saat ini beliau mengelola banyak amal usaha dan unit produksi. Dintaranya Biro Haji dan Umroh KBIH Amanatul Ummah, Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Unit Produksi Pengemasan Air Mineral Amanatul Ummah, Unit Produksi Pengemukan Sapi, Unit Produksi Tempe dan Tahu, Unit Produksi Budidaya Ikan dan Sayuran, serta amal usaha lainnya.
Merunut
buku Membangun Manusia Indonesia karya Muhammad Ismail Adnan disebutkan bahwa
Kiai Asep memiliki refleksi pemikiran yang cukup menggambarkan integritasnya. Dimana
beliau berpendapat bahwa Negara ini akan adil dan makmur jika ditopang empat
pilar utama yaitu: (1) ulama dengan ilmunya, (2) pemimpin dengan tindakan
adilnya, (3) konglomerat dengan kedermawanannya, dan (4) pekerja dengan
profesionalismenya. Luar biasanya, keempat pilar ini, telah dicontohkan dengan
baik oleh Kiai Asep Saifuddin Chalim sesuai dengan posisi atau maqom yang
bersangkutan.
Kiai
Asep Saifudin Chalim adalah sosok yang sempurna. Beliau adalah ayah yang
dihormati sekaligus disayangi anak-anaknya. Guru yang dicintai dan diikuti
petuah dan fatwanya. Ulama yang berwibawa, kharismatik, dan penuh teladan. Sesepuh,
tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang memiliki tempat terhormat di hati setiap
warga. Selain itu beliau juga sosok pengusaha sukses, wirausahawan, dan
konglomerat yang dikenal karena kedermawanannya. Sehingga tidak berlebihan jika
disimpulkan saat ini Indonesia dan Nahdlatul Ulama benar-benar membutuhkan
sosok sang kiai. Kiai Asep Saifuddin Chalim Bin Abdul Chalim. Mari bergerak
bersama membangun manusia Indonesia yang adil dan makmur.
Guru
Hebat Guru Berdaya Siswa Berjaya!!
Salam
Moderasi Beragama!!!
Penulis:
Bakri, S.Pd.I., M.Pd.I
Guru
SMK Islam Yapim Manado
0 komentar:
Posting Komentar